- Lighweighing Concrete / beton ringan
Beton ringan adalah beton yang berat
jenisnya berkisar antara 600 - 1600 kg/m3. Campuran betonnya semen, pasir,
kerikil, air, juga ada bahan tambahan, dapat berupa foam (pengisi rongga
udara), bahan pengembang, atau material pengisi lain yang ringan. Keunggulan
beton ringan yang paling signifikan adalah pada bagian berat, sehingga apabila
diterapkan pada struktur bangunan tinggi akan mengurangi berat sendiri
bangunan, sehingga akan berdampak pada perhitungan pondasi.
Gambar contoh produk beton
ringan
2. Self-Compacting concrete
(scc)
Scc adalah campuran beton yang
memiliki tegangan leleh rendah, deformabilitas tinggi, ketahanan segregasi yang
baik, dan viskositas sedang.
Scc memiliki workabiliti tinggi,
sangat cair, dan dapat memadat sendiri. Diukur dengan menggkunakan slump flow
(diameter persebaran beton) biasanya menggunakan coarse anggrerate jenis
screening (diameter max 1,2 cm)
SCC digunakan seperti beton biasa. kelebihannya adalah beton scc sangat baik digunakan pada struktur
yang terdapat pada ruang sempit atau akses untuk vibration sangat sulit. sehingga, meminimalisir penggunaan vibrator dan permukaan finishing tampak rapi.
Pengujian Scc berbeda dengan beton biasa (menggunakan selisih tinggi slump). scc diuji dengan menggunakan slump flow, yaitu dengan mengukur waktu persebaran dan diameter persebaran beton.
Gambar contoh pengujian dan
penerapan scc
3. No-Fines Concrete
No-fines concrete sering juga disebut dengan pervious
concrete atau beton yang dalam pembuatannya tidak menggunakan aggregat
halus (pasir). Tidak adanya agregat halus dalam campuran menghasilkan beton
yang berpori sehingga dapat termasuk kedalam jenis beton ringan karena beratnya
berkurang.
Campuran betonnya kerikil, semen,
air, dan sedikit pasir. Biasanya digunakan untuk struktur drainase karena dapat
meloloskan air.
Gambar No-Fines Concrete
4. Beton Biasa
Beton biasa adalah campuran homogen antara
kerikil, pasir, air, semen, dan admixture. Ke lima manterial tersebut kemudian diaduk
berdasarkan komposisi masing-masing untuk mendapatkan kuat tekan beton tertentu.
Beton biasa merupakan beton yang dipakai pada umumnya di masyarakat. dikarenakan campurannya yang sederhana dan pengujiannya seperti slump masih bisa diukur visual (untuk mutu rendah).
Beton biasa mempunyai berat jenis 2.200 kg/m3 dan beton bertulang sebesar 2.400 kg/m3.
Berikut komposisi material beton (per m3) biasa menurut SNI 7394 : 2008
No | Berat Material (Kg) | W/C Ratio | Total Berat (Kg) | Mutu | |||
Semen | Pasir | Kerikil | Air | ||||
1 | 247 | 869 | 999 | 215 | 0,87 | 2.330,00 | K 100 |
2 | 276 | 828 | 1.012 | 215 | 0,78 | 2.331,00 | K 125 |
3 | 299 | 799 | 1.017 | 215 | 0,72 | 2.330,00 | K 150 |
4 | 326 | 760 | 1.029 | 215 | 0,66 | 2.330,00 | K 175 |
5 | 352 | 731 | 1.031 | 215 | 0,61 | 2.329,00 | K 200 |
6 | 371 | 698 | 1.047 | 215 | 0,58 | 2.331,00 | K 225 |
7 | 384 | 692 | 1.039 | 215 | 0,56 | 2.330,00 | K 250 |
8 | 406 | 684 | 1.026 | 215 | 0,53 | 2.331,00 | K 275 |
9 | 413 | 681 | 1.021 | 215 | 0,52 | 2.330,00 | K 300 |
10 | 439 | 670 | 1.006 | 215 | 0,49 | 2.330,00 | K 325 |
11 | 448 | 667 | 1.000 | 215 | 0,48 | 2.330,00 | K 350 |
sumber : sentosamortar.com
W/C adalah perbandingan antara Air (W) dan Semen (Semen)
NB:
– Berat satuan pasir = 1.400 kg/m3
– Berat satuan kerikil = 1.350 kg/m3
– Bukling factor pasir = 20 %
– Berat satuan pasir = 1.400 kg/m3
– Berat satuan kerikil = 1.350 kg/m3
– Bukling factor pasir = 20 %
Kuat tekan beton diukur dengan skala K (spesimen berbentuk kubus 15 cm x 15 cm) dan fc (spesimen berbentuk tabung (diameter 15 cm tinggi 30 cm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar