Beton
merupakan material campuran bahan-bahan seperti semen, pasir, agregat halus,
agregat kasar, dan air. Material-material tersebut kemudian di aduk berdasarkan
komposisi tertentu menggunakan concrete
mixer. Komposisi material tersebut dapat di atur sesuai dengan kekuatan
beton, fungsi beton, dan kemudahan pengerjaan (workability)
Beton banyak
digunakan dalam membuat struktur bangunan seperti kolom (tiang), balok, dan
plat beton.
Beton banyak
digunakan dikarenakan materialnya bisa dibentuk sesuai dengan cetakannya. Akan
tetapi, campuran beton dan proses pengerjaan sangat berpengaruh dalam hasilnya.
Kegagalan seperti segregasi beton, retak beton, permukaan beton tidak rata,
sangat mempengaruhi kekuatan struktur beton tersebut.
Gambar contoh kegagalan pengecoran
Salah satu
teknologi dalam campuran beton adalah high flow concrete (hfc). Hfc adalah campuran beton yang
memiliki tegangan leleh rendah, deformabilitas tinggi, ketahanan segregasi yang
baik, viskositas sedang, dan kuat tekan sedang.
Selain
workability, keunggulan HFC adalah dari penggunaan semen. Contohnya, untuk
beton biasa mutu 25 Mpa dibutuhkan sementisius sebesar 380 kg/m3, sedangkan
untuk HFC membutuhkan material sementisius kurang dari 380 kg/m3 dengan kuat
tekan yang sama. Sehingga, dari segi harga juga lebih murah.
HFC memiliki workabiliti tinggi,
sangat cair, dan dapat memadat sendiri. Diukur layaknya self compacting
concrete (scc) yaitu dengan menggkunakan slump
flow (diameter persebaran beton). Bedanya dengan scc adalah dari segi kuat
tekan. Hfc digunakan untuk kuat tekan rendah-sedang, sedangkan scc untuk kuat
tekan tinggi (>50 MPa)
Hfc baik
digunakan untuk struktur yang terdapat pada ruang sempit atau akses untuk vibration
sangat sulit.
Berikut Keungguna Hfc :
1. Meminimalkan
proses pemadatan, terutama untuk struktur yang sulit / sempit.
2. Meningkatkan
kemampuan beton untuk mengalir di sela-sela tulangan yang rapat.
3. Meningkatkan
Compactness dari beton.
4. Meningkatkan
lekatan antara beton dengan tulangan.
5. Penghematan
energy dalam proses pemompaan beton pada posisi struktur yang tinggi / jauh.
6. Penghematan
tenaga kerja serta membuat pekerjaan struktur lebih cepat, termasuk struktur
dengan bentuk yang sulit.
7. Mengurangi
kebisingan akibat minimnya penggunaan vibrator.
8. Meningkatkan
reliabilitas dan durabilitas beton
Berikut cara pengujian HFC di lab & di lapangan:
Gambar contoh pengujian HFC di lab & di lapangan
Tingkatan self-compactability dari
HFC (Menurut Prof. Utomo)
Rank 1 :
Self-compactability untuk struktur dengan jarak minimum tulangan antara 35 – 60
mm
Rank 2 :
Self-compactability untuk struktur dengan jarak minimum tulangan antara 60 –
200 mm
Rank 3 :
Self-compactability untuk struktur jarak tulangan minimum lebih dari 200 mm
Dari pengalaman dunia
konstruksi di Netherlands, berdasarkan Walraven sebagai berikut :
1. Horizontal
section seperti lantai, maka slump flow yang di syaratkan : 500-600 mm.
2. Inclined
section seperti ramps, maka slump flow berkisar : 470 – 570 mm.
3. High
slender sections, slump flow antara : 650 – 800 mm.
Macam-macam aplikasi HFC di lapangan :
1. Concrete
floors and slabs
2.
Walls
3.
Repair,
termasuk pada lokasi yang sulit
4.
Precast
concrete elements
5.
Tunnelling
6.
Architectural
specialist
Sekian info tentang High Flow Concrete (HFC), mudah-mudahan membantu. Punya
tambahan info ? silahkan tambahkan di komentar
Refensi : Iwan Suprianto; Teknologi
Beton
Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
BalasHapusmampir di website ternama I O N Q Q.ME
paling diminati di Indonesia,
di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
~bandar poker
~bandar-Q
~domino99
~poker
~bandar66
~sakong
~aduQ
~capsa susun
~perang baccarat (new game)
segera daftar dan bergabung bersama kami.Smile
Whatshapp : +85515373217